18
Seperti judulnya. Yesss I’ve turned 18 about a week ago. 4th
of July. YEY I’M LEGAL NOW Hahahahahaahahah if you know what I mean
ahahahahahahahaahahahahah //slapped
Padahal sebelum umur gue legal pun gue udah icip icip /eh. That’s
one of my dark confessions hahaha. Not really that dark I mean I haven’t done ‘it’
and NEVER of course sampai ada abang yang mau halalin gue nah baru. But I’ve
read ff and stuffs like that aaaand also otoge (otome game) hahahahaha okay
enough I don’t want to talk about it. Enough lol-ing.
A step closer to adulthood. I’m growing old. My parents are
growing old. So is earth, and the universe. Setiap teringat orang tua itu….selalu
bikin hmm gimana ya. “They’re growing old” always bother me idk even though it’s
normal. OF COURSE. You don’t say. Oke udah mulai sensitif nih. I often
thinking, imagining when they’re gone. What I’m gonna do. How can I overcome
the sorrow. Going through those gloomy nights. Ya kemana lagi kalo bukan sama
Sang Pencipta. Mutlak. Selesai.
18. Menjalani sebulan pertama di usia ini dengan perbaikan gizi
di rumah, penggemukan. Iya, makan terjamin 3 kali sehari pake nasi sayur lauk
bergizi plus buah, ngemil, minum apa pun yang ada dan yang gue mau. And the
best part is… GRATISSS. Uang bulanan utuh. Gak juga sih, bakal terkuras juga
kalo borong beli ini itu, apalagi kalo buku. I’m not really a bookworm like
Kafka and Oshima in “Dunia Kafka” or even the author, Haruki Murakami-sensei.
Lagi-lagi gue ngebahas Kafka, emang seru sih soalnya wkwk. Tapi selalu ada
kepuasan tersendiri ketika gue berhasil melahap novel atau ya buku apa pun itu
apalagi kalo tebel, beratus-ratus lembar halaman. Adakah yang gitu kayak gue?
18. Semakin bertambah umur memang harus semakin dewasa dan
bijaksana serta senantiasa memperbaiki dan memantaskan diri. Walaupun pada
kenyataannya gue selalu naik-turun sih, masih belum bisa konsisten, istiqomah.
Masih sering melakukan pembenaran diri atas kesalahan yang diperbuat (Ya contohnya
icip konten R18 tadi /ups) Sering introspeksi diri. Seperti biasa, suka monolog
sendiri, pergolakan batin, ngebacot sama alter ego. Seringkali semua itu hanya
berakhir sebagai bacotan sesaat tanpa ada perubahan nyata dan gue cuma
menertawakan diri sendiri sambil terus menerus mentolerir dan memperpanjang
deadline untuk diri ini.
Haaaah ngomongin begini gak ada habisnya. Suka penasaran ada
gak sih orang yang suka monolog ngomong sendiri sama dirinya sendiri, ngomongin
apapun entah uneg-uneg curhat lah nasihat untuk diri sendiri lah apapun itu.
Tentunya dilakukan di ruang tertutup, kamar misalnya. Ngomong yang bener-bener
keluar suara dan kata-kata bukan cuma ngedumel dalam hati dan pikiran. Ngebacot
sama alter-ego. Entah kenapa gue suka sama frase itu.
Akhir-akhir ini pun gue jadi lebih sering begitu kalo lagi
ada hmm gak harus masalah juga sih pokoknya ada topik lah. Gue jadi lebih
sering monolog sendiri dan sekarang mau mencoba menggiatkan menulis lagi. Iya
gue tau, gue gak kayak temen-temen gue yang isi blognya tulisan berkualitas,
karya sastra bernilai tinggi sarat makna kaya diksi, metafora, filsafat,
dakwah, dalil dan sebagainya. Toh memang sedari awal ini blog berisi curhatan
dan jadi diari digital gue, celotehan gaje anak baru gede, dari yang masih
alay-alaynya baru umur 12 tahun dan sekarang authornya udah kuliah (masih merasa
alay juga sih, tapi mungkin level alaynya agak elit dikit).
Tiap orang memang punya gaya menulis yang berbeda sih. Mungkin
emang bukan gaya gue aja gitu nulis nulis yang memotivasi ala motivator yahut
atau sejenisnya. Dari dulu bercita-cita nulis novel, beberapa kali nyoba,
beberapa kali stuck tengah jalan, gak pede sendiri dan sampe sekarang pun belom
terwujud juga. Gaya menulis ala-ala ff yang bagus pun gue gak mampu, masih suka
menikmati karya orang lain. Potongan ff persembahan dari temen gue buat gue
yang randomly dia bikin pun.. wow gue suka banget hahaha in English pula ntap
lah pokoknya.
Gue juga suka geli sendiri kalo baca karya gue sendiri yang
udah selesai gue buat. Selalu gak puas. Selalu gak pede. Entahlah. Kecuali kalo
nulis bebas curhatan begini sih wkwk.
18. Tahun kedua kuliah. Punya adek kelas. Masih aja
fangirling sama makhluk fiksional yang beda dimensi, adapun yang satu dimensi
tapi ada di belahan dunia yang berbeda. Sama-sama mustahil untuk diraih. Ini
kenapa jadi baper gini. Ya nikmatilah masa mudamu selagi bisa. Fangirling
sepuasnya. Senantiasa menambah koleksi husbando. Kumpulkan mereka
sebanyak-banyaknya!!! Gue ngomong apa sih -_-
Okelah cukup sekian. Hmm lumayan kan 2 post sehari. Mumpung
lagi semangat dan mumpung laptop lagi bersahabat.
Buh-byeee
Wassalamualaikum
Komentar
Posting Komentar